Anonymous Ancestors


in

30 partisipan dari seluruh Indonesia berkumpul di Bali untuk mengikuti lokakarya “Ayo Ketemu!” pada tanggal 28 Juni – 1 Juli 2019. Partisipan memiliki beragam latar belakang, ada yang seniman visual, desainer produk, pengrajin, dan pegiat fesyen.

“Ayo Ketemu!” dibuka dengan sambutan dari pendiri Ketemu Project, Budi Agung Kuswara. Kemudian diikuti dengan sambutan dari Sarah Ramadhita, Manajer DICE Indonesia dari British Council, yang menjelaskan kalau Gerakan Disabilitas bertujuan untuk meningkatkan inklusivitas penyandang disabilitas dalam ekonomi kreatif Indonesia. Di lokakarya ini ada 9 sesi diskusi, kegiatan kreatif dengan keramik, dan presentasi ide produk, dengan tiga sesi diantaranya dibuka untuk publik.

Tarini (Pendiri, FENCY Community), I Ketut Supena (Ketua BRSPDSN Mahatmiya), dan I Putu Krida Lesmana Putra (penyandang disabilitas sensorik netra & Barista, Artne Coffee) hadir sebagai pembicara di sesi “Blind Coffee Specialty”. Sesi ini membicarakan pengalaman penyandang disabilitas sensorik netra menyeduh kopi. Kemudian ada juga Sasanti Puri Ardini (Desainer Keramik, Jenggala Ceramics) yang membagikan cerita eksperimennya mendesain cangkir kopi di Jenggala. Setelah sesi diskusi, selanjutnya Tarini mengajak partisipan langsung untuk menyeduh kopi dengan memakai penutup mata. Partisipan sangat menikmati sesi ini dan sekaligus mencoba mengalami bagaimana rasanya menyeduh kopi dengan memiliki disabilitas sensorik netra.