Anonymous Ancestors


in

Mahasiswa STIKES memberikan terapi seni kepada orang-orang dengan skizofrenia (ODS) melalui sebuah program perkuliahan khusus mereka di Rumah Berdaya selama 2 bulan. Jenis terapi seni yang mereka jalankan beraneka ragam, dari menyanyi, hingga menggambar/melukis. Kebetulan, program terapi melalui kegiatan menggambar bertepatan dengan partisipasi Rumah Berdaya di Denpasar Festival 2017. Dimentori oleh Ketemu Project, kami bersama mahasiswa STIKES berpikir merupakan sebuah ide bagus jika kegiatan terapi tersebut dibawa ke publik sebagai sebuah bentuk intervensi publik sekaligus sebagai social education kepada masyarakat.

Di tengah hari yang cerah pada hari Rabu 27 Desember 2017, warga Rumah Berdaya memulai kegiatan group art expression, atau biasa disebut meGAE, secara terbuka di hadapan publik. Mereka mengajak dua orang pengunjung Taman Puputan, lokasi Denfest 2017, untuk melukis bersama mereka. Sembari asyik melukis, mereka memberanikan diri untuk berkenalan, bahkan bercanda gurau satu sama lain. Saking serunya, hingga tidak terasa telah menghabiskan waktu 2 jam. Kegiatan ditutup dengan saling bercerita mengenai hasil lukisannya.

Salah satu pengunjung yang mengikuti kegiatan megae ini mengaku jika sebelumnya menganggap para ODS ini adalah orang ‘gila’. Namun setelah bersosialisasi langsung dengan mereka, anggapan dia selama ini salah. ODS juga manusia biasa, yang bisa diajak mengobrol, bercanda gurau, dan bertukar pikiran. Itulah mengapa Ketemu Project dan Rumah Berdaya selalu berupaya untuk menggelar kegiatan-kegiatan intervensi publik seperti ini, yang mana bertujuan untuk menghapus stigma negatif dari masyarakat yang menempel pada mereka.