Mary Bernadette Lee melakukan pendekatan disabilitas melalui analisis terhadap dukungan-dukungan yang diberikan anggota keluarga dan kesadaran individu itu sendiri, yang kemudian mewujudkannya dalam bentuk instalasi dalam berbagai macam media dengan kolaboratornya, Tamimi Pohan.
Seniman Budi Agung Kuswara (Kabul) dan Loster, begitu pula Sliz dan Kelvin, mengkaji fungsi-fungsi sosial dan pengaruhnya pada kemampuan diri seseorang.
Untuk koloWn, waktu adalah katalisator atas ide-ide untuk masa depan sebagaimana mereka menyediakan sebuah prototipe teknologi untuk aksesibilitas yang dapat dikembangkan secara terbuka, terinspirasi dari kolaborasinya dengan rekan-rekan Tuli.