Deskripsi

” Bagi saya, seni bukan hanya sebuah objek keindahan. Di dalamnya juga terdapat luapan emosi, media untuk melepaskan segala macam masalah dan beban dalam hidup ini. Bagi saya yang merupakan seorang ODS (Orang Dengan Skizofrenia), kegiatan berkesenian merupakan salah satu terapi untuk pemulihan dan mengurangi resiko kambuhnya gangguan jiwa yang saya derita. Objek-objek yang saya hadirkan dalam lukisan saya merupakan eksplorasi dari ekspresi wajah yang terkadang komposisinya tidak beraturan. Wajah-wajah dengan berbagai ekspresi ini mewakili perasaan yang menyesakkan dan memenuhi otak saya. Halusinasi, penglihatan dan khayalan yang saya alami tercurah dalam berbagai ekspresi wajah seperti waras, sedih, murung, tertawa, berteriak dan juga menangis. ”

Nyoman Sudiasa, yang juga dikenal dengan nama panggilan Pak Nyoman, didiagnosa menderita skizofrenia pada tahun 2001. Dia mulai melukis melalui workshop kami dan dengan arahan dan bimbingan dari founder kami Kabul, karya-karya Pak Nyoman telah dipamerkan di Cata Odata (2017), Rumah Berdaya (2018), dan Momentary Museum di Tokyo, Jepang (2019). Saat ini, ia aktif dalam mengelola komunitas KPSI Bali dan menjadi bagian dari anggota Schizofriends Art Movement oleh Ketemu Project.