Chapter 1

Disabilitas di Indonesia

Sebuah kolaborasi antara seni dan Posyandu ODGJ Waluyo Jiwo – Wawancara dengan Khomsin

Kami berbicara dengan Khomsin, designer dan seniman Indonesia yang bekerja sama dengan penyandang disabilitas, khususnya dengan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), untuk mencari tahu apa yang melatarbelakangi terbentuknya “Gerakan Peduli Gangguan Jiwa” dan mengapa ia berkolaborasi dengan ODGJ. 

Bagaimana awal terbentuknya dan apa yang menginspirasi Mas untuk membuat gerakan ini?

“Berawal dari tugas akhir kuliah dan dimulai dari riset kasus-kasus di masyarakat. Lalu kemudian membuat kampanye-kampanye peduli gangguan jiwa. Gangguan jiwa juga berpengaruh pada warga sekitar, perhatian warga sekitar, jadi hal ini perlu disosialisasikan.

“Terus masyarakat ODGJ diajak berkarya. Karya itu dibuat merchandise untuk membantu posyandu ODGJ di sana yang masih sering pakai uang pribadi. Program menggambar biasanya sebulan sekali.”

Apa dampak gerakan ini pada teman-teman disabilitas dan masyarakat?

“Teman-teman disabilitas jadi lebih produktif. Dampaknya di masyarakat, mereka jadi bisa melihat kalau ODGJ bisa berkarya, bisa juga kreatif. Mereka jadi support gerakan ini, misalnya beli merchandise-nya. Lalu sekarang juga bisa buat acara pameran dengan komunitas-komunitas difabel lainnya.”

Biasanya tantangan apa yang dihadapi dan bagaimana cara mengatasinya?

“Kunci mengatasi tantangan dengan disabilitas mental itu komunikasi dalam pendekatan. Tau dulu dirinya seperti apa, sukanya apa, kegiatan sehari-harinya apa. Jadi kita tau batasan-batasannya apa dan memahami itu. Lebih pendekatan secara personal dulu.”

Kenapa sih kita perlu kolaborasi dengan penyandang disabilitas?

“Pertama, tanggung jawab dari rasa kebersamaan kita sebagai sesama manusia. Itu tanggung jawab moral. Kedua, mereka perlu perhatian lebih. Masih banyak yang kurang memperhatikan mereka.”

Foto-foto kegiatan Mas Khomsin berkarya bersama ODGJ Posyandu Waluyo Jiwo:

Terima kasih Mas Khomsin atas interviewnya dengan kami, semoga kita ketemu lagi.

Kalau teman- teman tertarik  karya-karya kreatif Khomsin, dan Posyandu Waluyo Jiwo bisa dilihat di akun instagram @WaluyoJiwo . Saat ini Khomsin pun sedang berkolaborasi dengan seniman dan founder Bipolar Care Indonesia, Vindy Ariella, dalam membuat beberapa produk kreatif yang membantu kesehatan mental, brand mereka berjudul Lorku. 

Dalam masa pandemik kami bekerja sama dengan Lorku dalam proyek Sejiwa.

Lorku, adalah hasil pertemuan mereka saat berpartisipasi dalam proyek kami, Gerakan Kreabilitas, sebuah program dari British Council: Developing Inclusive Creative Economy.

Apakah kamu ingin coba berkolaborasi dengan penyandang disabilitas? Kamu bisa temukan cara-cara nya dalam Toolkit Inklusivitas: Kolaborasi Seni dan Kreatif. Keseluruhan toolkit dapat diunduh dalam bentuk PDF.