{"id":125,"date":"2020-05-26T07:45:17","date_gmt":"2020-05-26T07:45:17","guid":{"rendered":"https:\/\/dev.ketemu.org\/?page_id=125"},"modified":"2020-11-12T15:30:45","modified_gmt":"2020-11-12T15:30:45","slug":"tentang","status":"publish","type":"page","link":"https:\/\/ketemu.org\/id\/tentang\/","title":{"rendered":"Tentang"},"content":{"rendered":"\t\t
\n\t\t\t\t\t\t
\n\t\t\t\t\t\t\t
\n\t\t\t\t\t\t\t
\n\t\t\t\t\t\t
\n\t\t\t\t\t\t\t
\n\t\t\t\t\t
\n\t\t\t
\n\t\t\t\t\t\t\t
\n\t\t\t\t\t\t
\n\t\t\t\t
\n\t\t\t\t\t\t\t\t
\n\t\t\t\t\t

Ketemu (Project) terbentuk pada tahun 2011. Pada awalnya, kami sebagai seniman merasa tidak nyaman ketika melihat karya-karya kami hanya menyentuh pasar komersial saja. Padahal seni sebenarnya lebih dari itu.<\/p>

Jika diolah secara kreatif, seni bisa menjadi media untuk menjawab tantangan-tantangan terkini di masyarakat. Pada tahun 2012, kami bersama-sama dengan komunitas pengrajin batik marginal, membuat suatu proyek yang berjudul The Wax on Our Fingers.<\/p>\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t<\/div>\n\t\t\t\t

\n\t\t\t
\n\t\t\t\t\t\t\t
\n\t\t\t\t\t\t
\n\t\t\t\t
\n\t\t\t\t\t\t\t\t
\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\"\"\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t<\/section>\n\t\t\t\t
\n\t\t\t\t\t\t
\n\t\t\t\t\t\t\t
\n\t\t\t\t\t
\n\t\t\t
\n\t\t\t\t\t\t\t
\n\t\t\t\t\t\t
\n\t\t\t\t
\n\t\t\t\t\t\t\t\t
\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\"\"\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t<\/div>\n\t\t\t\t
\n\t\t\t
\n\t\t\t\t\t\t\t
\n\t\t\t\t\t\t
\n\t\t\t\t
\n\t\t\t\t\t\t\t\t
\n\t\t\t\t\t

Setelah beberapa tahun, kami sudah buat berbagai macam proyek kreatif. Melibatkan dari yang partisipannya masih murid sekolah sampai dengan komunitas. Dari situ kami melihat kalau wahana seni yang baru sangat dibutuhkan; dan kami perlu memperluas kegiatan seni kami dengan cara kolaborasi dengan seniman dari luar Indonesia. Saat itulah awalnya kami membentuk Ketemu Project Space dan Program Residensi Ketemu.<\/p>\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t<\/section>\n\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Ketemu (Project) terbentuk pada tahun 2011. Pada awalnya, kami sebagai seniman merasa tidak nyaman ketika melihat karya-karya kami hanya menyentuh pasar komersial saja. Padahal seni sebenarnya lebih dari itu. Jika diolah secara kreatif, seni bisa menjadi media untuk menjawab tantangan-tantangan terkini di masyarakat. Pada tahun 2012, kami bersama-sama dengan komunitas pengrajin batik marginal, membuat suatu […]<\/p>\n","protected":false},"author":21,"featured_media":32,"parent":0,"menu_order":0,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","template":"page-about.php","meta":{"footnotes":""},"lang":"id","translations":{"id":125,"en":31},"pll_sync_post":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/ketemu.org\/wp-json\/wp\/v2\/pages\/125"}],"collection":[{"href":"https:\/\/ketemu.org\/wp-json\/wp\/v2\/pages"}],"about":[{"href":"https:\/\/ketemu.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/page"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/ketemu.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/21"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/ketemu.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=125"}],"version-history":[{"count":5,"href":"https:\/\/ketemu.org\/wp-json\/wp\/v2\/pages\/125\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":3866,"href":"https:\/\/ketemu.org\/wp-json\/wp\/v2\/pages\/125\/revisions\/3866"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/ketemu.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/32"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/ketemu.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=125"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}