Grasyntha C. Mellanie

Seniman
Indonesia

TANGGAL RESIDENSI

2 - 5 April 2018

Syntha adalah lulusan jurusan Seni di Universitas Trisakti. Kemudian ia bekerja sebagai Desainer Grafis di salah satu perusahaan penerbitan, satu tahun sebelum ia melanjutkan pendidikannya di Hogeschool voor de Kunsten [School of the Arts] Utrecht, Belanda. Setelah memperoleh gelar Masternya, Shyntha kembali bekerja sebagai Desainer Grafis dan Direktur Seni. Seiring berjalannya waktu, ia mengubah karirnya dan menghabiskan beberapa tahun sebagai pengajar seni visual di beberapa sekolah internasional.

Shynta menyadari kalau pendidikan seni dan pendidikan melalui seni bisa menjadi narasi untuk menjangkau lebih banyak orang lagi. Shynta sudah bertemu dengan murid-murid yang memiliki latar belakang yang beragam lewat pengalaman mengajarnya ini, baik di tingkat SMP maupun SMA. Pengalaman mengajarnya ini membantunya untuk bisa mengembangkan teknik mengajar yang efektif dan menyesuaikan dengan tipe-tipe pelajar yang berbeda-beda.

Setelah 9 tahun sebagai pengajar, Shynta kembali melanjutkan pendidikannya di International Master Artist Educator Program, ArtEZ Hogeschool voor de Kunsten [School of the Arts] Arnhem, Belanda, pada tahun 2017-2018. Shynta selalu bersemangat untuk bisa mendapatkan pengalaman tidak hanya di Indonesia, baik itu di bidang profesional maupun personal. Proyek-proyeknya sebagian besar membahas dunia dengan pemahaman secara harfiah dan metafora. Shynta berusaha untuk selalu menemukan hubungan erat antara alam, kultur sosial, dan identitas tertentu, namun tak luput juga tentang kenyataan yang belum diketahui bentuknya.

“Sebagai seorang pendidik, saya membawa pengalaman internasional saya, kemampuan unik saya, gelar yang saya miliki, dan semangat saya untuk seni dan kreativitas ke sekolah-sekolah dan komunitas.”

Selama residensinya di Ketemu, Shynta sempat membuat proyek seni dengan teman-teman di Rumah Berdaya. Perannya sebagai seorang seniman dan pendidik menyediakan media pengalaman transformatif, dimana mendorong anggota Rumah Berdaya untuk bisa berkomunikasi dan menjalin hubungan melalui dialog yang artistik. Disini mereka diminta untuk menggambar hewan yang mereka sayangi dengan pensil dan pulpen. Seluruh gambar kemudian Shynta kumpulkan sebagai bahan penelitiannya. Shynta ingin menciptakan buku dialog artistik melalui gambar-gambar tersebut, yang bisa diaplikasikan tidak hanya untuk para partisipan, tetapi juga pemberi dana, pengunjung, dan pihak lainnya yang tertarik dengan Rumah Berdaya.

Shynta tidak hanya ingin mengurangi stigma dan asumsi-asumsi yang mengelilingi teman-teman minoritas, tapi ia juga ingin menceritakan kisah-kisah yang sebelumnya belum pernah terdengar melalui narasi seni.

PHOTOS

RESIDENTS LAINNYA