Diinisiasi oleh Budi Agung Kuswara (Kabul), seniman Ketemu Project, Schizofriends Art Movement berfokus pada pengembangan kreativitas yang tak terbatas dan mendesain pengalaman yang bisa menjadi dorongan kolektif untuk penyandang Skizofrenia.
Gerakan ini dimulai dari kolaborasinya dengan Dr Gst Rai Putra Wiguna sp.KJ, dengan dukungan dari dana hibah Mabesikan: Art for Social Change Project, oleh Search for Common Ground.
Melalui beberapa sesi lokakarya kreatif yang diadakan di studio Ketemu Project, memberikan partisipannya kesempatan untuk mengekspresikan dirinya dengan kenyataan. Lokakarya juga bertujuan untuk pembekalan kemampuan vokasional, sehingga nantinya mereka bisa bekerja dan hidup secara lebih mandiri. Kami mencoba untuk memfasilitasi rehabilitasi psiko-sosial melalui seni, dan psiko-edukasi untuk publik.
Setelah beberapa gerakan dilakukan, terbentuklah Rumah Berdaya pada tahun 2016, yaitu tempat rehabilitasi psiko-sosial. Pembangunan tempat ini mendapat dukungan dari pemerintah sekitar. Kini Rumah Berdaya dikelola oleh tim kesehatan dan juga anggota dari Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) Bali.

Established by Budi Agung Kuswara (Kabul), artists of Ketemu Project, the Schizofriends Art Movement harnesses both open-ended tasks and designed experiences as a form of collective empowerment for persons living with schizophrenia.
The movement begun as a collaboration between Kabul and psychiatrist Dr Gst Rai Putra Wiguna sp.KJ, supported by a grant from the Mabesikan: Art for Social Change Project initiated by Search for Common Ground. Through a series of creative workshops held at Ketemu Project Space the participants were provided opportunities for expression and activities for them to develop a more vital relationship with reality.
The workshops also enabled the community vocationally by providing skills for them to work and live more independently. We try to provide psycho-social rehabilitation through art and psycho-education for the public.
After a series of public campaigns, Rumah Berdaya, a psychosocial rehabilitation centre was founded in 2016 with the support of the local government. This flagship creative space for people living with schizophrenia is now independently run by a team of psychiatrists and the members of Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) Bali.
